LAPORAN
PRAKTIKUM
TEKNIK
DIGITAL
Rangkaian
Flip-Flop
Disusun
Oleh :
Nama : Dian Ayu Pratiwi
Kelas : TK-1B
No. Absen : 05
NIM : 3.33.16.1.05
Prodi
D3 Teknik Telekomunikasi
Jurusan
Teknik Elektro
Politeknik
Negeri Semarang
2016/2017
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada praktikum kali ini kita mempelajari
tentang flip-flop, yang dimaksud flip-flop adalah rangkaian digital yang
digunakan untuk menyimpan satu bit secara semi permanen sampai ada suatu
perintah untuk menghapus atau mengganti isi dari bit yang disimpan. Prinsip
dasar dari flip-flop adalah suatu komponen elektronika dasar seperti
transistor, resistor dan dioda yang di rangkai menjadi suatu gerbang logika
yang dapat bekerja secara sekuensial. Flip-flop bersifat Bistable yang artinya: dua kondisi yang stabil 0
atau 1, dan kondisi ini akan tetap atau tidak berubah jika tidak ada input yang
masuk.
2.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah
1.
Mengetahui cara membuat rangkaian flip - flop
2.
Memahami cara kerja flip - flop
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
Rangkaian Flip Flop merupakan rangkaian yg
memakai trigger, karenanya akan menghasilkan angka logic berupa 1 dan 0 disaat
keluarnya. Keadaan ini terjadi karena pengaruh apabila keduanya ataupun salah
satu dari angka tersebut dimasukkan. Kapasiatasnya sendiri adalah satu bit.
Namun hal ini hanya berlaku apabila salah satu dr daya mereka masing terhubung
ataupun terpasang. Rangkaian Flip Flop bila dibandingkan dengan fungsi dari
gerbang logic dasar serta kombinasi adalah sangat jauh berbeda. Penyebabnya
adalah karena keluaran dr flip flop itu sering menggantung di keadaan awal.
Keadaan ini dapat juga bisa menjadikan keluarannya menjadi kondisi memory atau
tidak berubah keluarannya. Nah inilah yang menjadi penyebab kenapa flip flop
itu lebih sering dipakai untuk elemen memori.
Prinsip kerja dari rangkaian flip flop dibandingkan dengan prinsip dari kerja transistor sebagai saklar adalah sama, yaitu apabila rangkaiannya diberi tegangan maka salah-satu dr kondisi transistornya menjadi hidup. Keadaan ini pula memiliki ketergantungan kepada kapasitor yang memiliki ketinggian muatan yang lebih jika dibandingkan dengan komponen lainnya. Bila lebih diperinci lagi, sebuah kapasitor yang ketinggian muatannya lebih akan menyebabkan lepasnya muatan listrik lebih dulu kemudian terjadi hubungan antara kaki transistor dengan kapasitor yg kondisinya sedang on.
Untuk merubah memory yg ada pada flip flop, kita harus memberikan clock pd masukan-nya. Rangkaian dasar yg berupa latch lah yang sebenarnya menjadi penyusun flip flop. Untuk jenis latch yg digunakan adalah memakai jenis latch – RS. Jenis latch tersebut digunakan karena bisa dibentuk dr gerbang logic NOR dan NAND. Berbeda dengan fungsi awalnya yg sangat tergantung dengan kondisi tertentu. Keadaan ini juga yg mengakibatkan tidak berubahnya keluaran.
Semua transistor yg keadaannya masih on menjadikan kapasitor tersambung dgn kaki kolektron dan akhirnya diisi dengan muatan. Namun bila hanya salah satu transistor saja yang on, maka transistor lainnya akan menjadi off. Reaksi tersebut akan terus menerus terjadi dengan berganti-gantian yang menyebabkan aliran lampu yang menyala, yang kita sebut sebagai rangkaian flip flop.
Prinsip kerja dari rangkaian flip flop dibandingkan dengan prinsip dari kerja transistor sebagai saklar adalah sama, yaitu apabila rangkaiannya diberi tegangan maka salah-satu dr kondisi transistornya menjadi hidup. Keadaan ini pula memiliki ketergantungan kepada kapasitor yang memiliki ketinggian muatan yang lebih jika dibandingkan dengan komponen lainnya. Bila lebih diperinci lagi, sebuah kapasitor yang ketinggian muatannya lebih akan menyebabkan lepasnya muatan listrik lebih dulu kemudian terjadi hubungan antara kaki transistor dengan kapasitor yg kondisinya sedang on.
Untuk merubah memory yg ada pada flip flop, kita harus memberikan clock pd masukan-nya. Rangkaian dasar yg berupa latch lah yang sebenarnya menjadi penyusun flip flop. Untuk jenis latch yg digunakan adalah memakai jenis latch – RS. Jenis latch tersebut digunakan karena bisa dibentuk dr gerbang logic NOR dan NAND. Berbeda dengan fungsi awalnya yg sangat tergantung dengan kondisi tertentu. Keadaan ini juga yg mengakibatkan tidak berubahnya keluaran.
Semua transistor yg keadaannya masih on menjadikan kapasitor tersambung dgn kaki kolektron dan akhirnya diisi dengan muatan. Namun bila hanya salah satu transistor saja yang on, maka transistor lainnya akan menjadi off. Reaksi tersebut akan terus menerus terjadi dengan berganti-gantian yang menyebabkan aliran lampu yang menyala, yang kita sebut sebagai rangkaian flip flop.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
Ø Solder
Ø Timah
Ø PCB (seperlunya)
Ø Resistor 100 Ω dan 10 kΩ (
1 buah )
Ø Transistor sc9013 (
2 buah )
Ø Kapasitor 100 µf (
2 buah )
Ø LED (
2 buah )
Ø Variabel resistor (
1 buah )
Ø Kabel jumper (
secukupnya )
Ø Baterai 9 volt (
1 buah )
3.2 Langkah Kerja
1)
Sediakan alat dan bahan yang akan digunakan
2)
Rangkai rangakaian flip-flop sesuai yang diinginkan
3)
Tentukan arus kerja flip-flop
4)
Solder rangkaian berdasarkan arus kerja flip-flop di PCB
5)
Uji coba hasil rangkaian flip-flop dengan sumber baterai
9 volt
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
4.1 Gambar Rangkaian
4.2 Hasil Rangkaian (Foto)
4.3 Video
https://youtu.be/X0bGuuFbR8s