Sabtu, 17 September 2016

Jenis-jenis Komponen Elektronika beserta Fungsi dan Simbolnya




Komponen-komponen Elektronika
Jenis-jenis Komponen Elektronika beserta Fungsi dan Simbolnya – Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing Komponen Elektronika tersebut memiliki fungsi-fungsinya tersendiri di dalam sebuah Rangkaian Elektronika. Seiring dengan perkembangan Teknologi, komponen-komponen Elektronika makin bervariasi dan jenisnya pun bertambah banyak. Tetapi komponen-komponen dasar pembentuk sebuah peralatan Elektronika seperti Resistor, Kapasitor, Transistor, Dioda, Induktor dan IC masih tetap digunakan hingga saat ini.

Jenis-jenis Komponen Elektronika

Berikut ini merupakan Fungsi dan Jenis-jenis Komponen Elektronika dasar yang sering digunakan dalam Peralatan Elektronika beserta simbolnya.

A. Resistor

Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.
Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :
  1. Resistor yang Nilainya Tetap
  2. Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer.
  3. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor
  4. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient)

Gambar dan Simbol Resistor

Jenis-jenis Resistor

B. Kapasitor (Capacitor)

Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor (Kondensator) diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F)
Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :
  1. Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.
  2. Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif, Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum
  3. Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut dengan Variable Capasitor.

Gambar dan Simbol Kapasitor :

Jenis-jenis Kapasitor

C. Induktor (Inductor)

Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).
Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :
  1. Induktor yang nilainya tetap
  2. Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable.

Gambar dan Simbol Induktor :

Jenis-jenis Induktor (Coil)

D. Dioda (Diode)

Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.
Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari :
  1. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
  2. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.
  3. LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat memancarkan cahaya monokromatik.
  4. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga sering digunakan sebagai Sensor.
  5. Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi sebagai pengendali .
  6. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser. Dioda Laser sering disingkat dengan LD.

Gambar dan Simbol Dioda:

Jenis-jenis Dioda

E. Transistor

Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.

Gambar dan Simbol Transistor :

Jensi-Jenis Transistor

F. IC (Integrated Circuit)

IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching, pengontrol hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat sensitif terhadap ESD (Electro Static Discharge).
Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut belum lagi termasuk komponen-komponen Elektronika lainnya.

Gambar dan Simbol IC (Integrated Circuit) :

Jenis-jenis IC (Integrated Circuit)

G. Saklar (Switch)

Saklar adalah Komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan aliran listrik. Dalam Rangkaian Elektronika, Saklar sering digunakan sebagai ON/OFF dalam peralatan Elektronika.

Gambar dan Simbol Saklar (Switch) :

Jenis-jenis Saklar (Switch)

Cara Menghitung Nilai Resistor

Cara Menghitung Nilai Resistor


Cara Membaca Nilai Resistor – Resistor merupakan komponen penting dan sering dijumpai dalam sirkuit Elektronik. Boleh dikatakan hampir setiap sirkuit Elektronik pasti ada Resistor. Tetapi banyak diantara kita yang bekerja di perusahaan perakitan Elektronik maupun yang menggunakan peralatan Elektronik tersebut tidak mengetahui cara membaca kode warna ataupun kode angka yang ada ditubuh Resistor itu sendiri.
Berdasarkan bentuknya dan proses pemasangannya pada PCB, Resistor terdiri 2 bentuk yaitu bentuk Komponen Axial/Radial dan Komponen Chip. Untuk bentuk Komponen Axial/Radial, nilai resistor diwakili oleh kode warna sehingga kita harus mengetahui cara membaca dan mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam warna tersebut sedangkan untuk komponen chip, nilainya diwakili oleh Kode tertentu sehingga lebih mudah dalam membacanya.
Kita juga bisa mengetahui nilai suatu Resistor dengan cara menggunakan alat pengukur Ohm Meter atau MultiMeter. Satuan nilai Resistor adalah Ohm (Ω).

Cara menghitung nilai Resistor berdasarkan Kode Warna

Seperti yang dikatakan sebelumnya, nilai Resistor yang berbentuk Axial adalah diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu sendiri dalam bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga yang 5 Gelang.
Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai toleransi pada nilai Resistor yang bersangkutan.
Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor :
Tabel Kode Warna Resistor

Perhitungan untuk Resistor dengan 4 Gelang warna :

Cara menghitung nilai resistor 4 gelang
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.

Perhitungan untuk Resistor dengan 5 Gelang warna :

Cara Menghitung Nilai Resistor 5 Gelang Warna
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5
Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 * 105 = 10.500.000 Ohm atau 10,5 MOhm dengan toleransi 10%.

Contoh-contoh perhitungan lainnya :
Merah, Merah, Merah, Emas → 22 * 10² = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm dengan 5% toleransi
Kuning, Ungu, Orange, Perak → 47 * 10³ = 47.000 Ohm atau 47 Kilo Ohm dengan 10% toleransi
Cara menghitung Toleransi :
2.200 Ohm dengan Toleransi 5% =
2200 – 5% = 2.090
2200 + 5% = 2.310
ini artinya nilai Resistor tersebut akan berkisar antara 2.090 Ohm ~ 2.310 Ohm
Untuk mempermudah menghafalkan warna di Resistor, kami memakai singkatan seperti berikut :
HI CO ME O KU JAU BI UNG A PU
(HItam, COklat, MErah, Orange, KUning. HiJAU, BIru, UNGu, Abu-abu, PUtih)

Cara menghitung nilai Resistor berdasarkan Kode Angka :

Membaca nilai Resistor yang berbentuk komponen Chip lebih mudah dari Komponen Axial, karena tidak menggunakan kode warna sebagai pengganti nilainya. Kode yang digunakan oleh Resistor yang berbentuk Komponen Chip menggunakan Kode Angka langsung jadi sangat mudah dibaca atau disebut dengan Body Code Resistor (Kode Tubuh Resistor)
Resistor Chip
Contoh :
Kode Angka yang tertulis di badan Komponen Chip Resistor adalah 4 7 3;
Cara pembacaannya adalah :
Masukkan Angka ke-1 langsung = 4
Masukkan Angka ke-2 langsung = 7
Masukkan Jumlah nol dari Angka ke 3 = 000 (3 nol) atau kalikan dengan 10³
Maka nilainya adalah 47.000 Ohm atau 47 kilo Ohm (47 kOhm)

Contoh-contoh perhitungan lainnya :
222 → 22 * 10² = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm
103 → 10 * 10³ = 10.000 Ohm atau 10 Kilo Ohm
334 → 33 * 104 = 330.000 Ohm atau 330 Kilo Ohm

Ada juga yang memakai kode angka seperti dibawah ini :
(Tulisan R menandakan letaknya koma decimal)
4R7 = 4,7 Ohm
0R22 = 0,22 Ohm
Keterangan :
Ohm = Ω
Kilo Ohm = KΩ
Mega Ohm = MΩ
1.000 Ohm = 1 kilo Ohm (1 KΩ )
1.000.000 Ohm = 1 Mega Ohm (1 MΩ)
1.000 kilo Ohm = 1 Mega Ohm (1 MΩ)

Apa itu " ELEKTRO TELEKOMUNIKASI " ?

Apa Itu Teknik Elektro ?
Disiplin ilmu Teknik Elektro pada dasarnya mempelajari teknologi perancangan suatu sistem maupun sub sistem menggunakan piranti elektronis sehingga bermanfaat untuk membantu pekerjaan-pekerjaan yang sulit dilakukan manusia. Teknik Elektro termasuk disiplin ilmu yang paling dinamis dan menantang dalam menghadapi perkembangan teknologi yang perkembangannya sedemikian pesat. Teknik Elektro cakupannya sangat luas, mulai dari sumber–sumber pembangkit tenaga listrik, sistem jaringan distribusinya, sampai ke pemanfaatan di dalam gedung dan alat-alat rumah tangga.
Apa yang Dipelajari di Teknik Elektro ?
Teknik Elektro mempelajari pemanfaatan gejala-gejala alam terutama sifat-sifat elektron yang disebut dengan kelistrikan yang kemudian diaplikasikan dalam hubungannya dengan teknologi, termasuk juga hubungannya dengan fungsi listrik itu sendiri. Dalam bidang studi Teknik Elektro, selain mempelajari ilmu-ilmu dasar untuk rekayasa (meliputi Matematika, Fisika, dan Kimia) mahasiswa juga akan mempelajari landasan pengetahuan teknologi kelistrikan mencakup tentang energi, informasi, dan isyarat. Di beberapa perguruan tinggi, Teknik Elektro dibagi atas 2 bagian yaitu Arus Kuat dan Arus Lemah. Arus kuat mempelajari tentang listrik tegangan tinggi (kelistrikan). Sedangkan Arus Lemah mempelajari listrik tegangan lemah seperti elektro telekomunikasi, elektro komputer & elektro control.

Prospek Lulusan Teknik Elektro
Lulusan Teknik Elektro dapat bekerja di berbagai bidang industri, misalnya di pembangkitan, transmisi, distribusi tenaga listrik (Perusahaan Listrik Negara atau Perusahaan Listrik Swasta, industri besar), industri perancang/penghasil komponen listrik/elektronika, industri-industri pada umumnya yang sarat dengan mesin-mesin listrik, instrumentasi, pengaturan (control system), pusat komputer dan jaringannya, BUMN (PT. LEN, PT. Telkom, IPTN, PT. Indosat, PT. INTI, dll.), industri jasa telekomunikasi (termasuk operator seperti Telkomsel, Indosat, dll), industri peralatan telekomunikasi (contoh: Sony Ericsson, Nokia, Nortel, dll.), industri elektronika konsumen, perminyakan, dan sebagainya.
Lulusan Teknik Elektro biasanya menempati posisi/ jabatan di perusahaan sebagai; Network Planner/EngineerTelecomunication Software Engineer, Perancang dan implementor produk-produk perangkat keras dan lunak telekomunikasi/internet, Konsultan pada berbagai industri yang menggunakan telekomunikasi dan internet, Manajer proyek Sistem Informasi/ Teknologi Informasi, Manajer Pengembangan produk dan layanan telekomunikasi dan informasi, dan lain sebagainya


Lalu,
Apa sih yang dimaksud dengan telekomunikasi ? Kata Telekomunikasi terdiri dari kata "tele" yang artinya jauh dan "komunikasi" yang artinya penyampaian pesan (pikiran,kehendak, dan perasaan) kepada orang lain. (KBBI). Sedangkan menurut UU No. 36 Th 1999 tentang TELEKOMUNIKASI, telekomunikasi diartikan "Setiap pemancaran, pengiriman, dan atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan,gambar, suara dan bunyi melalui kawat, optik, radio, atau sistem elektromagnetik lainnya."  
Nah, dari uraian di atas secara singkat telekomunikasi di artikan sebagai komunikasi pada jarak yang jauh ( communication at the distance). 

Dalam sistem telekomunikasi, terdapat komponen-komponen utama yang harus ada. Berikut diantaranya:
  • Informasi : merupakan data yang dikirim/diterima seperti suara, gambar, file, tulisan, dsb.
  • Pengirim : merupakan bagian yang akan mengirimkan informasi.
  • Media transmisi : merupakan semua media yang menjadi perantara antara pengirim informasi dengan penerima informasi.
  • Penerima : merupakan bagian yang menerima informasi yang dikirimkan oleh pengirim.
Penjelasan di atas masih secara umum, untuk detailnya akan dibahas pada postingan berikutnya.

Selanjutnya kita masuk pada jenis dari telekomunikasi. Jenis dari telekomunikasi sendiri dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
  • Komunikasi Satu Arah (Simplex). Dalam komunikasi satu arah (Simplex) pengirim dan penerima informasi tidak dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh :Pager, televisi, dan radio.

  • Komunikasi Semi Dua Arah (Half Duplex). Dalam komunikasi semi dua arah (Half Duplex)pengirim dan penerima informsi berkomunikasi secara bergantian namun tetap berkesinambungan. Contoh :Handy Talkie, FAX, dan Chat Room

  • Komunikasi Dua Arah (Duplex). Dalam komunikasi dua arah (Duplex) pengirim dan penerima informasi dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh : Telepon dan VOIP.

Cukup sekian pengenalan secara singkat mengenai sistem telekomunikasi, untuk lebih detailnya akan dibahas pada postingan-postingan berikutnya.

Terima kasih..

TEKNIK TELEKOMUNIKASI

Telekomunikasi berasal dari kata tele dan komunikasi, tele artinya jauh, sedangkan arti komunikasi adalah perpindahan pengetahuan dari sumber ke penerima termasuk percakapan antar manusia dengan medium udara. Kalau kita ketahui bahwa komunikasi adalah perpindahan pengetahuan dari sumber pengetahuan ke pihak penerima, maka akan berhubungan dengan hal-hal yang berkenaan dengan pengirimaan (sending), penerimaan(receiving) dan pemrosesan (processing) dari informasi menggunakan perangkat listrik. Jadi kalau kita gabungkan arti dari kata-kata telekomunikasi dapat diartikan sebagai sebuah proses pengiriman, penerimaan dan pemrosesan informasi jarak jauh sampai ketujuan dengan menggunakan perangkat listrik tepatnya elektronik, sehingga kata telekomunikasi biasanya mengacu pada komunikasi elektronik jarak jauh.
Dalam kaitannya dengan 'telekomunikasi' bentuk komunikasi jarak jauh dapat dibedakan atas tiga macam:
  • Komunikasi Satu Arah (Simplex). Dalam komunikasi satu arah (Simplex) pengirim dan penerima informasi tidak dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh :Pager, televisi, dan radio.
  • Komunikasi Dua Arah (Duplex). Dalam komunikasi dua arah (Duplex) pengirim dan penerima informasi dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh : Telepon dan VOIP.
  • Komunikasi Semi Dua Arah (Half Duplex). Dalam komunikasi semi dua arah (Half Duplex)pengirim dan penerima informsi berkomunikasi secara bergantian namun tetap berkesinambungan. Contoh :Handy Talkie, FAX, dan Chat Room

HAL YANG DI PELAJARI DI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
Banyak sekali yang akan di pelajari pada bidang ini seperti : teknik switching, serat optic, antenna dan propagasi, elektronika komunikasi, rekayasa trafik, rangkaian listrik, teknik digital, jaringan telekomunikasi, signal dan system, elektromagnetika, mikroprosesor, mikrokontroler, pengolahan sinyal digital, catu daya, jaaringan computer, system komunikasi, organisasi computer, dll.
Teknik telekomunikasi tak lepas dari elektronika sehingga masuk dalam wadah ELEKTRO.
PROSPEK KERJA LULUSAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI
Tersedia prospek lapangan kerja yang luas dalam bidang teknik telekomunikasi baik untuk saat ini maupun dalam jang­ka panjang kedepan, hal ini disebabkan antara lain:
  • Pertumbuhan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia berkembang sangat pesat sesuai dengan tuntutan era in­formasi saat ini yang memerlukan dukungan sumberdaya manusia yang memadai
  • Masih relatif sedikit perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang menawarkan program studi sarjana dalam bidang teknik telekomunikasi, disamping tidak seimbang­nya proporsi mahasiwa dalam bidang teknik dibandingkan dengan bidang sosial di Indonesia.
Bidang telekomunikasi cukup menjadi primadona juga, karena gaji nya yang cukup tinggi, bahkan beberapa perusahaan lebih tinggi dari pada bidang perminyakan. Bidang ini cukup ekslusif diisi oleh alumni Elektro, khususnya untuk jabatan atau keahlian yang terkait dengan core bidang telekomunikasi, karena hanya di teknik elektro diajarkan bidang atau konsetrasi atau keahlian tetang telekomunikasi. tidak seperti bidang Elektronika, IT, instrumentasi dan Kontrol yang bisa diisi oleh lulusan Teknik Fisika, Ilkom, Teknologi Informasi, Teknik industri, Elins maupun Fisika. Beberapa perusahaan dalam nnegri yang cukup menjadi incaran alumni Elektro adalah TELKOMSEL, INDOSAT, ERICSSON, PT. TELKOM, dst
John Naishbit dalam bukunya “Mega Trend Asia 2000“ menempatkan TELEKOMUNIKASI sebagai suatu bidang yang mempunyai perkembangan PALING PESAT di kawasan Asia. Terbukti sekarang, bahwa jumlah pengguna telepon selular meningkat dengan pesat melebihi pemilik PC.
Teknologi Telekomunikasi saat ini berkembang pesat. Jika semula mayoritas layanan telekomunikasi hanya untuk suara saja, berbagai layanan baru yang sebelumnya tidak terbayangkan, seperti pengiriman data (berupa teks, gambar maupun video), SMS, MMS, E-mail, Fax, Internet, Transfer File maupun Musik, bahkan game online dapat dinikmati oleh pengguna alat telekomunikasi.
Operator telekomunikasi (seperti Telkom, Indosat, Excelcomm, Telkomsel, Mobile-8, dan Esia) dan berbagai penyedia perangkat telekomunikasi (antara lain Erricson, Siemens, Motorola, dan Samsung),  semakin bertambah jumlahnya. Tentu hal ini akan menuntut tersedianya SDM yang berkualitas dalam jumlah banyak, dan lebih dari itu, bahwa calon-calon pencari kerja juga harus memenuhi kriteria “pendidikan” minimum yang disyaratkan oleh banyak perusahaan Telekomunikasi tersebut.

Selain itu banyak sub kontraktor yang bergerak dalam bidang telekomunikasi yang bertebaran dimana -  mana sehingga menambah prospek yang menggiurkan bagi bidang ini

teknik digital

Digital berasal dari kata Digitus, dalam bahasa Yunani berarti jari jemari. Apabila kita hitung jari jemari orang dewasa, maka berjumlah sepuluh (10). Nilai sepuluh tersebut terdiri dari 2 radix, yaitu 1 dan 0, oleh karena itu Digital merupakan penggambaran dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan on (bilangan biner). Semua sistem komputer menggunakan sistem digital sebagai basis datanya. Dapat disebut juga dengan istilah Bit (Binary Digit).
Peralatan canggih, seperti komputer, pada prosesornya memiliki serangkaian perhitungan biner yang rumit. Dalam gambaran yang mudah-mudah saja, proses biner seperti saklar lampu, yang memiliki 2 keadaan, yaitu Off (0) dan On (1). Misalnya ada 20 lampu dan saklar, jika saklar itu dinyalakan dalam posisi A, misalnya, maka ia akan membentuk gambar bunga, dan jika dinyalakan dalam posisi B, ia akan membentuk gambar hati. Begitulah kira-kira biner digital tersebut.
Konsep digital ini ternyata juga menjadi gambaran pemahaman suatu keadaan yang saling berlawanan. Pada gambaran saklar lampu yang ditekan pada tombol on, maka ruangan akan tampak terang. Namun apabila saklar lampu yang ditekan pada tombol off, maka ruangan menjadi gelap. Kondisi alam semesta secara keseluruhan menganut sistem digital ini. Pada belahan bumi katulistiwa, munculnya siang dan malam adalah suatu fenomena yang tidak terbantahkan. Secara psikologis, manusia terbentuk dengan dua sifatnya, yaitu baik dan buruk. Konsep Yin dan Yang ternyata juga bersentuhan dengan konsep digital ini.
Digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.
Teknologi digital memiliki beberapa keistimewaan unik yaitu:
1.      Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang mengakibatkan informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
2.      Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
3.      Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
4.      Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimkannya secara interaktif.
Pada saat ini semakin banyak penggunaan teknik analog dan digital dalam suatu system untuk memanfaatkan keunggulan masing- masing. Tahapan terpenting adalah menentukan bagian mana yang menggunakan teknik analog dan bagian mana yang menggunakan teknik digital. Dan dapat diramalkan di masa depan bahwa teknik digital akan menjadi lebih murah dan berkualitas.
Contoh Sistem Digital:
1. Computer
2. Kamera Digital
3. Penunjuk Suhu Digital
4. Kalkulator Digital
5. Jam Digital
6. HP
7. Radio Digital

Rabu, 14 September 2016

LED

1. Lampu LED
 


2. Seven Segment











3. LED Dot Matrik

4. LCD Character









5. LCD Gafis ( GLCD ) :







gelombang NAND

gerbang NANDGerbang Logika => blok dasar untuk membentuk rangkaian elektronika digital
-->

·         Sebuah gerbang logika mempunyaisatu terminal output dan satu atau lebih terminal  input
·         Output-outputnya bisa bernilaiHIGH (1) atau LOW (0) tergantung dari level-level digital pada terminal inputnya.
·         Ada 7 gerbang logika dasar : AND, OR, NOT, NAND, NOR, Ex-OR, Ex-NOR
1. GerbangAND
Simbol gerbanglogika AND
--> -->
Operasi AND :
• Jika Input A AND B keduanya HIGH, maka output X akan HIGH
• Jika Input A atau B  salah satu atau keduanya LOW maka output X akan LOW
Tabel Kebenaran gerbang AND – 2 input
Cara kerja GerbangAND
Analogi elektrikal gerbang AND
GerbangA ND denganswitch Transistor
Gerbang AND dengan banyakInput
TabelKebenaranAND-4 input :
2. GerbangOR
Simbol gerbanglogika OR
Operasi OR : • J ika Input A OR B atau keduanya HIGH, maka output X akan HIGH • J ika Input A dan B  keduanya LOWmaka output X akan LOW
Tabel Kebenaran gerbang OR –2 input :
Cara kerja GerbangOR :
Analogi elektrikal gerbang O R
GerbangO R dengan switch Transistor
Gerbang OR denganbanyakInput :
TabelKebenaranOR-3 input :
3. GerbangNOT / INVERTER
Simbol gerbanglogika NOT
Operasi NOT :
• J ika Input A  HIGH, maka output X akan LOW
• J ika Input A  LOW, maka output X akan HIGH
Tabel Kebenaran gerbang NOT / INVERTE R
4. GerbangNAND
atau 
Simbol gerbanglogika NAND
Operasi NAND :
• Merupakan Inversi (kebalikan) dari operasi AND
• J ika Input A AND B keduanya HIGH, maka output X akan LOW
• J ika Input A atau B atau keduanya LOW, maka output X akan HIGH